Ketua Pansel Pimpinan
KPK Destry Damayanti (kedua kanan) bersama anggota Pansel Natalia
Subagyo (kiri), Yenti Garnasih (kedua kiri), Supra Wimbarti (kanan)
memberikan keterangan pers di sela proses seleksi tahap ketiga calon
Pimpinan KPK di Jakarta, 27 Juli 2015. TEMPO/IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO,
Jakarta - Ketua Tim
Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Destry
Damayanti, menjamin timnya sudah memperjelas aliran dan sumber harta
dari salah satu calon pimpinan KPK yang diajukan ke presiden, Saut
Situmorang.
"Itu kan semuanya ada klarifikasinya. Jadi kami
bisa klarifikasi, ada justifikasinya. Jadi sejauh ini tidak ada
masalah," kata Destry di Istana Merdeka, Selasa, 1 September 2015.
Destry menolak menjelaskan justifikasi tim Panitia Seleksi mengenai
harta Saut. "Kami tidak memberi justifikasinya ke publik."
Destry memastikan masalah harta Saut Situmorang sudah beres. Menurut
dia, kalau sudah masuk delapan besar artinya seluruh tahapan sudah
dilewati termasuk masukan dari Polri, Kejaksaan Agung, ICW, dan PPATK.
Dari seluruh tahapan, Saut juga sudah memenuhi syarat. "Kalau sudah
masuk delapan ya artinya sudah
clear," kata Destry.
Rekomendasi delapan nama yang disampaikan ke presiden dibagi menjadi
empat kategori. Pertama kategori pencegahan yang terdiri dari Saut
situmorang dan Surya Chandra, kategori penindakan yang terdiri dari
Alexander Marwata dan Basariah Panjaitan. Selanjutnya kategori
manajemen, Agus Rahardjo dan Sujanarko. Terakhir, kategori supervisi dan
pengawasan, Johan Budi Sapto Pribowo dan Laode Muhammad Syarif.
Dalam tahapan wawancara, Panitia Seleksi sempat menduga perusahaan
milik Saut sebagai tempat pencucian uang. Tim Panitia Seleksi mengaku
mendapat laporan soal pencucian uang di perusahaan yang bernama PT
Indonesia Cipta Investama. Selain itu, ia juga dipermasalahkan karena
memiliki kendaraan mewah Jeep Rubicon. Saut juga disebut tak mau
membayar pajak mobil mewah itu.
ANANDA TERESIA